Apakah Anda pernah berpikir bahwa motor matic merupakan jenis kendaraan yang simple dan praktis? ternyata tidak. pasalnya motor matic tetap membutuhkan perhatian dan perawatan yang ekstra dari pemiliknya.
Pada motor matic salah satu bagian yang paling perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu v-belt. Sebab motor matic merupakan kendaraan roda dua yang menggunakan transmisi otomatis, sehingga menggunakan v-belt untuk meneruskan putaran dari pulley bagian depan (engine) ke pulley belakang (roda).
Masalah tersebut disebabkan oleh kondisi v-belt yang tidak beres. hal ini mengharuskan Anda untuk mengecek dan mengganti v-belt secepat mungkin. Kasus paling parah adalah laju kendaraan matic Anda menjadi tersendat-sendat.
Pemakaian v-belt yang melebihi batas maksimum pemakaian akan membuat v-belt tersebut menjadi retak-retak. Bahkan ada beberapa kejadian v-belt dikatakan nyaris putus. Jika v-belt putus bagaimana keadaan motor matic? motor matic tidak akan bisa berjalan karena v-belt memiliki fungsi yang sama seperti rantai di motor bertransmisi manual.
Lalu, bagaimana cara menghindari kondisi tersebut?
untuk menghindari kondisi seperti itu, sebaiknya selalu periksa dan ganti v-belt secara berkala, atau setiap pemakaian 24.000 km. Apabila sudah melewati batas tersebut, motor masih bisa berjalan tapi jangan dipaksakan. Sebab akan membuat komponen yang lain menjadi rusak.
Selain itu, jangan terlalu sering melakukan pengereman saat kondisi gas masih dibuka terus. Sebaiknya lepaskan gas terlebih dahulu, baru kemudian remnya. langkah ini dapat mengurangi resiko rusaknya v-belt pada motor matic.
Itulah penyebab mengapa motor matic bergetar saat digas. Jangan sampai terjadi kerusakan terlebih dahulu baru ditanggulangi. Alangkah baiknya jika mengetahui sedini mungkin tentunya dengan selalu memeriksa motor secara berkala. sekian semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment